![]() |
Caption : Kondisi Jalan nasional di kawasan perbatasan Indonesia–Malaysia yang dibangun dengan anggaran ratusan miliar rupiah kembali disorot. Foto. (SK) |
"Bukan Sekedar Lubang di Jalan, Tapi Lubang Dalam Pengawasan"
Pontianak, SaungKreasi.com – Jalan nasional di kawasan perbatasan Indonesia–Malaysia yang dibangun dengan anggaran ratusan miliar rupiah kembali disorot. Proyek Jalan Temajuk–Aruk di Kalimantan Barat, yang baru rampung pada akhir 2022, kini mengalami kerusakan serius di dua titik dan dinilai membahayakan keselamatan pengendara.
Temuan ini terungkap dalam Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI yang dirilis pada 22 Agustus 2023. BPK menyebut, kerusakan tersebut berpotensi menimbulkan kerugian negara lebih dari Rp1 miliar.
Proyek jalan ini merupakan bagian dari paket pembangunan strategis Satker Paralel Perbatasan Nanga Badau–Entikong–Aruk–Temajuk, yang dikerjakan oleh PT JKS (KSO) dengan nilai kontrak sebesar Rp276,2 miliar. Masa pelaksanaan proyek berlangsung selama 751 hari, sejak 11 Desember 2020 hingga 31 Desember 2022.
Dua Titik Rusak Parah
BPK mencatat kerusakan signifikan di dua lokasi:
1. STA 23+925 s.d 24+075 (±150 meter)
Kerusakan: Badan jalan patah dan terangkat akibat longsor
Komponen terdampak: Lapis resap pengikat, laston lapis aus (HRS-WC), lapis pondasi kelas A dan B
Nilai kerusakan: Rp257,48 juta
2. STA 51+550 s.d 51+815 (±265 meter)
Kerusakan: Badan jalan patah dan longsor kiri-kanan
Komponen terdampak: Seluruh struktur pondasi hingga permukaan atas
Nilai kerusakan: Rp767,30 juta
Meski kerusakan terjadi saat masa pemeliharaan masih berlangsung (hingga 31 Desember 2023), hingga kini belum ada upaya perbaikan berarti. BPK menilai hal ini membahayakan pengguna jalan dan mencerminkan lemahnya pengawasan dari pihak pemerintah.
“PPK dan Kepala Satker tidak optimal dalam pengendalian dan pengawasan pekerjaan,” tulis BPK dalam laporannya.
![]() |
Caption : Kondisi Ruas Jalan kawasan perbatasan Indonesia–Malaysia. Foto. (SK) |
Rekomendasi BPK untuk Kementerian PUPR
BPK pun mengeluarkan sejumlah rekomendasi tegas kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), di antaranya:
Memerintahkan Kepala Satker melakukan reviu berkala dan terdokumentasi atas kegiatan pengawasan lapangan.
Menginstruksikan PPK dan konsultan pengawas untuk lebih aktif dalam pengawasan pelaksanaan fisik dan pengendalian kontrak.
Memastikan perbaikan dilakukan segera, sesuai rencana awal, serta direviu oleh Inspektorat Jenderal sebelum dilaporkan kepada BPK.
Pihak Kepala Satker menyatakan sepakat dengan temuan BPK dan berjanji akan melakukan perbaikan dalam waktu dekat.
Pantauan Terkini di Lapangan
Berdasarkan pemantauan tim SaungKreasi.com pada Sabtu, 19 Juli 2025, kerusakan di lokasi terlihat nyata. Lubang menganga di sejumlah titik badan jalan berisiko tinggi menyebabkan kecelakaan, terutama pada malam hari.
“Lobangnya cukup dalam dan bisa menimbulkan kecelakaan kalau pengendara tidak hati-hati,”
Jalan Temajuk–Aruk merupakan salah satu jalur strategis nasional yang menghubungkan Kalimantan Barat dengan Sarawak, Malaysia. Temuan kerusakan ini memperkuat kekhawatiran publik bahwa tanpa pengawasan ketat, proyek-proyek infrastruktur berskala besar justru bisa menjadi beban negara dan ancaman bagi keselamatan rakyat.
Reporter: Tim Saung Kreasi
Sumber: Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI, dokumentasi proyek, dan pantauan lapangan SaungKreasi.com
0Komentar