Tfr6TUCoBUC8GSAiTUCoGfW0Gd==
Light Dark
 Akong Nilai Program Tanam Jagung Belum Tepat Sasaran

Akong Nilai Program Tanam Jagung Belum Tepat Sasaran

×

Dok: (Pinterest). SK


Subsidi Jagung Bikin Miris, Yang Susah Tak Tersentuh Bantuan, Rakyat Miskin Tak Kebagian Pupuk

Bengkayang, KALBAR (SK) – Program Tanam Jagung yang dijalankan pemerintah dinilai belum sepenuhnya tepat sasaran. Meski bertujuan meningkatkan produksi pangan dan pendapatan petani melalui pemanfaatan lahan tidur, penggunaan benih unggul, dan pendampingan penyuluh pertanian, pelaksanaannya di lapangan disebut masih menimbulkan ketimpangan.

Pengusaha asal Bengkayang, Akong, menyampaikan kritik terhadap penyaluran bantuan dalam program tersebut. Ia menilai sebagian penerima manfaat justru berasal dari kalangan peternak besar yang sudah mapan secara ekonomi.

“Di Singkawang, banyak peternak berharta puluhan miliar yang mendapatkan bantuan jagung murah. Sementara petani kecil yang penghasilannya pas-pasan, malah tidak mendapat pupuk gratis,” kata Akong, Jumat, (24/10). 

Menurutnya, jagung hasil program ini dijual ke peternakan dengan harga yang telah disubsidi pemerintah sebesar Rp900 hingga Rp1.000 per kilogram. Akong menilai, kebijakan subsidi seharusnya lebih difokuskan kepada petani atau masyarakat berpenghasilan rendah.

“Kalau bantuan itu untuk petani kecil, tentu baik. Tapi yang disubsidi sekarang justru peternak besar,” ujarnya.

Akong menegaskan bahwa kritik tersebut bukan bentuk kecemburuan, melainkan keprihatinan terhadap kondisi petani kecil yang masih sulit memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

“Saya bukan iri. Saya hanya memperjuangkan rakyat kecil. Kalau kita turun ke kampung, masih banyak petani yang hidupnya pas-pasan,” katanya.

Ia juga menyoroti bahwa minat petani jagung sebenarnya sedang meningkat, terutama setelah adanya dukungan dari Polda Kalbar dan berbagai pihak dalam mendorong kegiatan pertanian.

“Semangat petani sekarang mulai tumbuh. Mereka ingin maju, tapi kalau program seperti ini salah sasaran, semangat itu bisa padam,” ujar Akong.


Novi SK

Narasumber : Edison Akong

Editing: Redaksi SK


0Komentar

SPONSOR