![]() |
| Caption : Pengusaha Ternama Bengkayang, Edison Akong saat Diwawancarai Awak Media. Foto. Novi (SK) |
Bengkayang, KALBAR (SK) – Pengusaha asal Bengkayang, Akong, mengkritik kebijakan pemerintah di sektor pertanian yang dinilainya belum berpihak kepada petani kecil. Ia menyoroti tata niaga jagung dan pola dukungan yang menurutnya justru lebih menguntungkan peternak besar.
“Kayaknya ada program Menteri Pertanian yang kurang tepat. Bulog terima jagung Rp6.400 per kilogram, tapi dijual ke peternak Rp5.500. Yang salah bukan petaninya. Harusnya petani disupport pupuk atau dibantu dalam pemasaran hasil panennya. Tapi malah peternak, yang mayoritas sudah beruang, justru dibantu,” ujar Akong saat diwawancarai disela kesibukannya Selasa (21/10).
Ia menyebut kebijakan tersebut memperlebar kesenjangan antara pelaku usaha besar dan rakyat kecil. Sementara harga daging dan telur tetap tinggi, petani jagung justru kesulitan menjual hasil panen karena menurunnya minat peternak membeli langsung dari pengumpul maupun petani.
“Kalau seperti ini, bagaimana petani mau sejahtera? Tujuan pemerintah harusnya jelas, berpihak pada rakyat kecil, bukan hanya pada yang sudah mapan,” tegasnya.
Menurut Akong, perjuangannya bukan untuk kepentingan pribadi, melainkan demi masyarakat. Ia menilai pola kebijakan saat ini tidak konsisten dengan semangat pemerataan kesejahteraan.
“Petinju yang sudah berprestasi saja kadang tidak dapat dana dari pemerintah, padahal sudah bawa nama baik daerah. Tapi peternak yang sudah sukses malah disupport. Programnya banyak, tapi tidak tepat sasaran,” katanya.
Ia pun mendorong pemerintah untuk meninjau ulang sistem penyaluran bantuan di sektor pertanian agar benar-benar dirasakan masyarakat bawah.
“Kalau pemerintah terima padi lalu dijual ke SPHP, itu bagus, petaninya untung. Tapi kalau sekarang peternak yang sudah berhasil malah disokong, ini kebalik pola pikirnya,” tutup Akong
AKONG “Harusnya petani yang disupport pupuk dan pemasaran hasil panen, bukan peternak yang sudah ber,uang.”
Novi SK
Narasumber : Akong, Pengusaha Ternama Bengkayang

0Komentar