Tfr6TUCoBUC8GSAiTUCoGfW0Gd==
Light Dark
Satgas Pangan Kalbar Kawal Stabilitas Harga Beras di Pontianak

Satgas Pangan Kalbar Kawal Stabilitas Harga Beras di Pontianak

×

 

Caption :
Satgas Pangan Polda Kalbar saat Melakukan Pemantauan di sejumlah pasar tradisional, distributor, dan produsen beras di wilayah Pontianak, Jumat (24/10). Foto. HMS (SK) 
PONTIANAK, KALBAR (SK) – Satgas Pangan Provinsi Kalimantan Barat kembali turun ke lapangan memastikan harga dan ketersediaan beras tetap terkendali. Pemantauan dilakukan di sejumlah pasar tradisional, distributor, dan produsen beras di wilayah Pontianak, Jumat (24/10).

Caption :
Tim gabungan terdiri dari Kombes Pol. Pratomo Satriawan, S.I.K., M.H. (Satgas Pangan Bareskrim Polri), Lalang Ken Handita, S.Sos., M.M. (Badan Pangan Nasional), Ir. Herti Herawati, M.M.A. (Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalbar), dan Rasiwan (Kepala Perum BULOG Divre Kalbar). saat melakukan pemantauan harga Beras di sejumlah pasar tradisional, distributor, dan produsen beras di wilayah Pontianak, Jumat (24/10). Foto. HMS (SK)
Tim gabungan ini terdiri dari Kombes Pol. Pratomo Satriawan, S.I.K., M.H. (Satgas Pangan Bareskrim Polri), Lalang Ken Handita, S.Sos., M.M. (Badan Pangan Nasional), Ir. Herti Herawati, M.M.A. (Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalbar), dan Rasiwan (Kepala Perum BULOG Divre Kalbar).

Dari hasil pengecekan, sebagian besar pedagang eceran dan distributor masih menjual beras premium di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) pemerintah sebesar Rp 14.900/kg. Di lapangan, tim mendapati harga beras premium mencapai Rp 17.000/kg, dengan alasan harga dari distributor sudah tinggi.

Caption :
Satgas Pangan Polda Kalbar saat Melakukan Pemantauan di sejumlah pasar tradisional, distributor, dan produsen beras di wilayah Pontianak, Jumat (24/10). Foto. HMS (SK)
Salah satu distributor diketahui menjual beras Rp 15.700/kg. Mereka beralasan harga beli dari Pulau Jawa sudah Rp 14.700/kg, belum termasuk ongkos ekspedisi dan tenaga buruh. Sementara produsen beras di wilayah Pontianak menjual beras premium Rp 16.000/kg, juga di atas HET, dengan dalih biaya transportasi dan tenaga kerja yang meningkat.

Meski begitu, stok beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) di semua lokasi masih aman dan dijual sesuai HET Rp 13.000/kg. Persediaan dinilai cukup hingga akhir Oktober 2025.

Kombes Pol. Pratomo Satriawan menegaskan, Satgas Pangan tidak hanya bertugas menindak pelaku usaha yang melanggar, tapi juga memberi pembinaan dan edukasi agar rantai distribusi beras berjalan sehat dan transparan.

“Kami ingin memastikan keadilan harga dan melindungi masyarakat dari spekulasi pasar. Kalau ada faktor logistik yang membuat harga naik, akan kita bahas bersama lintas instansi,” ujarnya.

Polri dan Badan Pangan Nasional disebut terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk menekan biaya distribusi dan menjaga pasokan beras tetap stabil di Kalbar.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Kalbar Kombes Pol. Dr. Bayu Suseno, S.H., S.I.K., M.M., M.H. menyatakan dukungan penuh terhadap langkah Satgas dalam menjaga stabilitas ekonomi masyarakat. 

“Pengawasan di lapangan akan terus dilakukan. Kami juga mengimbau masyarakat tidak mudah terprovokasi isu kelangkaan, karena stok beras di Kalbar masih aman dan distribusi berjalan normal,” tegas Bayu.

Ia menambahkan, Polri akan terus mengawasi dan menindak pelaku usaha yang melanggar HET, sekaligus memberi edukasi agar tidak ada pihak yang mencari keuntungan berlebihan di tengah situasi ekonomi yang belum stabil.


(*/Rizki ) 

Editing: Redaksi SK

0Komentar

SPONSOR