LAKI Deklarasikan 20 Mei sebagai Hari Anti Korupsi Indonesia

Orasi Serentak di Tugu Proklamasi, Desak Presiden Tetapkan Hari Nasional Anti Korupsi

Jakarta, SK - Ratusan anggota Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) dari seluruh provinsi di tanah air memadati kawasan Tugu Proklamasi, Jakarta, Selasa pagi (20/5). Mereka menggelar aksi deklarasi dan orasi menuntut agar setiap tanggal 20 Mei ditetapkan sebagai Hari Anti Korupsi Indonesia.

Dipimpin langsung oleh Ketua Umum LAKI, Burhanudin Abdullah, acara dimulai pukul 10.00 WIB dengan seruan keras untuk menjadikan pemberantasan korupsi sebagai agenda nasional utama.

“Korupsi sudah menjadi kanker ganas bagi bangsa ini. Harus diberantas sampai ke akar-akarnya,” tegas Burhanudin dalam orasinya.

Ia juga menyampaikan tuntutan agar para pelaku korupsi dijatuhi hukuman seberat-beratnya, termasuk hukuman mati bagi pelaku kelas kakap. Selain itu, LAKI meminta agar seluruh aset hasil korupsi disita untuk negara, serta mendorong revisi UU Tindak Pidana Korupsi agar lebih tajam dan efektif.

Dukungan penuh datang dari seluruh Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) LAKI yang hadir dan menyuarakan aspirasi serupa. Mereka menuntut Presiden Prabowo Subianto untuk segera mengeluarkan keputusan presiden yang menetapkan 20 Mei sebagai hari peringatan nasional melawan korupsi.

“Ini bukan sekadar seremonial. Ini adalah peringatan atas bahaya laten korupsi yang menggerogoti bangsa,” ujar salah satu orator dari DPW Sulawesi Selatan.

Dalam sambutannya, Burhanudin juga mengingatkan bahwa pemberantasan korupsi tak bisa setengah hati.

“Presiden harus berada di garis depan dalam perang melawan korupsi. Penegak hukum jangan ragu-ragu. Ini saatnya bangsa ini dibersihkan dari para perampok uang rakyat,” serunya lantang.

LAKI berharap deklarasi ini menjadi awal dari gerakan nasional yang lebih luas dalam menekan praktik korupsi di semua sektor.

---

Pewarta : Dani 74

Sumber : MCI

Editing : Redaksi