Pontianak, KALBAR, (SK) - Waspada, tidak sedikit wartawan online dihubungi nomor asing, atas nama tim sukses gubernur terpilih. Oknum tersebut menawarkan amplop dan bingkisan, sebagai imbalan untuk menghapus pemberitaan kritis dilingkaran kekuasaan.Ket. Gambar Ilustrasi. (SK)
" Kalau wartawan bersedia mencabut berita, akan ditunggu langsung oleh Bapak Gubernur di Pendopo, Jalan Ahmad Yani, Kota Pontianak, " tulis chat pelaku.
Sejumlah jurnalis sedikit curiga membaca kalimat ajakan pertemuan resmi dipendopo. “ Kami diarahkan untuk datang ke pendopo bahkan sudah ditunggu Bapak Gubernur, " ujar salah satu redaktur media online.
Meski tidak terjadi pertemuan, katanya, namun upaya mencatut nama dan lokasi resmi Kepala Daerah, merupakan perbuatan pelanggaran hukum yang pelakunya wajib ditangkap. " cara meredam kritik lewat manipulasi licik ini berpotensi menjebak, " ujar Redaktur tadi.Modus ini mencuat setelah viralnya berita dan foto pertemuan beberapa tokoh nasional, seperti Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, Staf Kepresidenan, Rafi Ahmad serta Arief Rinaldy, ST, putra Ria Norsan. Publik menduga aktivitas tersebut sarat dengan lobi politik, terutama soal isu hukum yang membayangi lingkaran kekuasaan.
Beberapa Pimpinan Redaksi mengingatkan agar nama baik dan simbol resmi pemerintahan seperti Pendopo Gubernur tidak dijadikan alat intimidasi atau tawar menawar secara diam-diam.
“ Kalau ini memang benar hanya modus oknum, jelas sangat berbahaya. Apalagi mengatasnamakan Gubernur dan menggunakan simbol negara. Namun jika karna kelengahan komunikasi dari dalam, perlu adanya klarifikasi. Jadi apapun motifnya, yang pasti modus ini wujud penipuan dan pencatutan nama. Pers tidak pernah tunduk pada tekanan, " ucap salah satu wartawan investigatif.
(Tim Redaksi)
0Komentar