.jpeg){kind=small}
Caption :
Anggota Polsek Mukok kembali Berikan Himbauan terkait Tambang emas ilegal alias PETI di Desa Inggis, Kecamatan Mukok, digerebek aparat,
Selasa (8/7). Foto, Ist, (SK)
Sanggau, KALBAR (SK) – Tak tinggal diam, Polsek Mukok kembali unjuk taji. Tambang emas ilegal alias PETI di Desa Inggis, Kecamatan Mukok, digerebek aparat, Selasa (8/7). Warga yang nekat nambang tanpa izin langsung dihimbau berhenti. Polisi tegas: stop merusak lingkungan, jangan main-main dengan hukum!
Aksi bersih-bersih tambang ilegal ini dipimpin langsung oleh Kanit Reskrim Polsek Mukok Aipda Irwan S, didampingi Kanit Sabhara Aipda Phitam Phito K serta satu personel lain. Sejak pagi pukul 09.30 WIB, tim menyisir titik-titik rawan PETI. Fokus mereka: lokasi bekas tambang yang diam-diam mulai dihidupkan lagi oleh warga.
"PETI jelas melanggar hukum dan merusak lingkungan. Kami tetap persuasif, tapi kalau masih ngeyel, ya kami tindak tegas!" tegas Aipda Irwan kepada para pelaku di lokasi.
Tak cuma himbauan lisan, petugas juga menancapkan spanduk besar berisi peringatan keras. Warga diminta segera beralih ke pekerjaan sah. Tambang ilegal dianggap jalan pintas yang salah arah.
Kapolsek Mukok, AKP Sutono, menegaskan, langkah ini bukan seremonial belaka. Polsek serius ingin menghentikan kerusakan lingkungan akibat PETI. Apalagi, mayoritas pelaku adalah warga lokal dari Dusun Inggis dan Dusun Sejata yang masih mengandalkan alat bor manual.
"Kalau dibiarkan, ini bisa jadi bibit-bibit kebangkitan jaringan tambang ilegal. Kita harus potong dari sekarang!" ujar AKP Sutono.
Kapolsek juga mengajak semua elemen, dari pemerintah desa, tokoh adat, sampai warga biasa, untuk ikut menjaga bumi Mukok. “Hukum harus ditegakkan, tapi kesadaran bersama lebih penting. Masa depan lingkungan ada di tangan kita,” katanya.
Penertiban berjalan mulus. Tak ada perlawanan. Beberapa pelaku bahkan menyatakan siap berhenti setelah diberi pemahaman. Polisi janji, razia serupa bakal digelar rutin.
(*/Dani 74)
0Komentar