.jpeg){kind=small}
Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 16.00 WIB itu bermula saat Zulmi mengantre untuk mengisi solar subsidi. Ia mempertanyakan antrean truk tangki modifikasi yang diduga melompati antrean. Respons yang diterima bukan penjelasan, melainkan bogem mentah.
Zulmi pun melaporkan kasus ini ke Polres Mempawah dengan Nomor LP/B/33/V/2025/SPKT/Polres Mempawah/Polda Kalbar. Laporan diterima oleh penyidik Bripka Bambang Sumantri.
Truk-Tangki Misterius
Temuan lapangan memperkuat dugaan adanya praktik mafia solar. Warga sekitar SPBU mengaku sering melihat antrean truk tangki yang tak dikenal dan dicurigai sebagai armada ilegal pengangkut solar subsidi.
“Sudah lama begitu. Setiap hari truk-truk itu datang, isi solar subsidi. Tapi kami tahu itu bukan buat umum. Solar itu kemungkinan diselewengkan,” ujar seorang warga yang minta namanya dirahasiakan.
Desakan Audit dan Penegakan Hukum
Warga dan korban meminta aparat penegak hukum, Pertamina, serta BPH Migas segera turun tangan. Mereka menduga praktik ini melibatkan jaringan luas, termasuk oknum pengelola SPBU.
“Ini bukan sekadar kekerasan. Ini indikasi kuat jaringan mafia solar. Kalau dibiarkan, negara yang rugi besar,” kata Zulmi.
Belum Ada Tanggapan Resmi
Hingga berita ini diturunkan, pihak SPBU 6378301 belum memberikan klarifikasi. Aparat kepolisian pun belum merilis hasil penyelidikan, baik soal pengeroyokan maupun dugaan pelanggaran distribusi BBM.
Redaksi masih berupaya menghubungi pihak terkait. Kasus ini akan terus dikawal demi tegaknya hukum dan bersihnya penyaluran subsidi untuk rakyat.
_______
Pewarta : Dani 74
Sumber: Wawancara eksklusif, laporan kepolisian, dan kesaksian warga.
Editing : Redaksi
__________
0Komentar